Thursday, April 17, 2014

Sifat Batang Kelapa



            Batang kelapa memiliki keunikan dan keindahan tersendiri sebagai bahan baku pengganti kayu. Batang kelapa termasuk dolok dengan diameter kecil, memiliki sel-sel pembuluh yang berkelompok (vascular bundles) yang menyebar lebih rapat pada bagian luar jika dibandingkan dengan bagian di tengah batang. Keadaan itu menyebabkan kerapatannya yang tidak sama sehingga kekuatannya juga berbeda baik dari luar ke dalam maupun dari bawah ke atas ke bagian batang Batang kelapa memiliki sifat yang bervariasi dan mencolok mulai dari bagian tepi batang ke arah bagian dalam dan dari bagian pangkal batang ke arah tajuk. Pangkal batang pada umumnya memiliki sifat kekuatan dan keawetan yang lebih baik dibanding bagian dalam dan ujung batang (Barly, 1994).

            Berat jenis batang kelapa sepanjang bagian tepi batang 0,6 dan hal ini lebih besar dari berat jenis kayu meranti merah (0,53), sedangkan bagian dalam batang kelapa berat jenisnya + 0,4 yang berarti lebih kecil dari meranti merah, atau bagian dalam batang kelapa ini setara dengan kayu jelutung atau terentang. Batang kelapa bagian pangkal batang kekuatannya dapat disamakan dengan kayu balau, kempas atau sonokeling. Kayu kelapa mudah digergaji, apalagi ketika masih segar (basah). Kayu kelapa tidak rentan terhadap serangga-serangga penggerek kayu. Tanpa pengawetan batang kayu kelapa akan tahan cukup lama bila diproteksi dari cuaca (Suharto dan Ambarwati, 2007).

            Kadar air bahan gergajian batang kelapa berkisar antara 90-200% didasarkan pada berat kering oven. Oleh karena itu mungkin selama pengeringan akan terjadi serangan mold dan jamur.  Secara fisis kayu kelapa mempunyai kerapatan yang sangat beragam baik dari pangkal ke ujung maupun dari tepi ke dalam. Pada bagian pangkal dan tepi mempunyai kerapatan yang tinggi dan didominasi oleh ikatan pembuluh dewasa sedangkan bagian tengah dan ujung lebih banyak mengandung jaringan dasar berupa parenkim serta ikatan pembuluh muda dengan kerapatan yang lebih rendah. Kerapatan yang beragam dalam satu pohon kemungkinan diikuti dengan variasi kandungan kimia kayu                   (Whardani dkk, 2004).

            Kandungan holoselulosa batang kelapa berkisar antara 69.51 ~ 80.07% dengan nilai rataan 73.49%. Banyak  holoselulosa batang kelapa sebesar 66.7% dan lebih tinggi dari bagian lain seperti kulit, serabut dan pelepah daun. Distribusi holoselulosa pada batang kelapa, baik secara longitudinal maupun lateral mempunyai kecenderungan tidak beraturan. (Rojo, 1988

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home